KONSEP BUDAYA KERJA INDUSTRI BAGI LULUSAN SMK
Oleh:
Undang Iman
Santosa*)
*) Kepala SMKN 1 Cikalongkulon – Kab. Cianjur dan Pengurus MKKS SMK Kab.
Cianjur
Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah mempersiapkan
peserta didik terutamauntuk bekerja pada bidang tertentu
(UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas). Saat ini relevansi pendidikan SMK dengan dunia usaha dan dunia
industri di Indonesia masih
rendah. Masih banyak lulusan pendidikan SMK yang tidak bekerja atau bekerja tidak pada bidangnya.
Hal ini merujuk pada Tingkat
Pengangguran Terbuka pada tahun 2018 masih cukup besar yaitu sebesar 8,92% (Sakernas 2016-2018).
Pendidikan dan proses belajar
di pendidikan SMK harus dirancang agar menyerupai tempat kerja di dunia industri dan atau dunia usaha,
baik peralatannya, sarana prasarana
pendukungnya, keterampilan penggunaan alat kerja dan mesin produksi,
maupun budaya kerjanya.
Ciri budaya kerja di industri adalah budaya kerja yang produktif, disiplin, peduli, tanggungjawab, dan jujur dengan sikap kerja yang benar agar selamat dan sehat dalam bekerja. pendidikan SMK, dengan berbagai kondisi dan situasi yang ada, membuat siswa menjadi kurang dapat beradaptasi dengan tempat kerjanya kelak. Budaya kerja pendidikan di SMK masih belum terdapat keselarasan, kesesuaian dan kecocokan antara budaya kerja yang dibutuhkan didunia industri dengan ketersediaan lulusan pendidikan SMK. Salah satu sebabnya adalah karena proses belajar mengajar belum mengarah kepada pemenuhan kebutuhan pasar kerja, dan hal ini membuat serapan lulusan menjadi agak rendah.
peningkatan pengetahuan
kerja, ketrampilan kerja, dan terutama di sikap
kerja. Sikap kerja yang baik akan menimbulkan perilaku kerja yang aman, sehat, dan produktif. Perilaku
kerja yang diulang-ulang akan
menjadi kebiasaan kerja yang baik, sesuai kebutuhan dunia kerja. Kebiasaan kerja yang sudah
terinternalisasi dan dilakukan secara
mandiri, otomatis, tanpa harus diperintah atau diberi hadiah, akan menjadi karakter kerja. Karakter kerja
yang sama dimiliki oleh sekelompok pekerja atau sekelompok siswa dalam komunitas
kerja tertentu, atau
SMK tertentu disebut budaya kerja. Budaya kerja
Secara operasional tahapan pembudayaan kerja di
lingkungan SMK yang selaras dengan
budaya kerja industri adalah sebagai
berikut: :
1. Analisis
kebutuhan industri dan SMK; Analisis kebutuhan
siswa dan orang tua;
2. Penyusunan
tata nilai yang sesuai dan selaras dengan kebutuhan
dunia usaha dan dunia industri;
3. Proses
meyakinkan dan komitmen bahwa tata nilai tersebut penting
dan layak diterapkan di SMK;
4. Menyusun
tata tertip atau pedoman perilaku bagi siswa, guru dan pendampingan oleh orang tua;
5. Menyusun
mekanisme pembiasaan perilaku dan penguatan karakter;
6. Menyusun
mekanisme monitoring dan evaluasi secara rutin;
7. Menyusun
mekanisme penyempurnaan tata nilai dan tata tertib secara berkelanjutan sesuai perubahan
tuntutan dunia kerja;
8. Melengkapi
sarana prasarana dan peralatan pendukung penerapan
budaya kerja industri di SMK;
9. Pengulangan
proses pembudayaan secara siklus dan perbaikan secara
terus menerus.
Budaya Kerja di industri ada yang bersifat universal, sehingga hal tersebut sangat bisa diadopsi untuk diterapkan di SMK sebagai hal yang bersifat dasar, sehingga nanti kalau masuk ke industry manapun mungkin akan menemukan beberapa kesamaan. Berhubung masalah Budaya Kerja itu bukan hal yang bersifat instan maka perlu dimulai sejak dini dan dalam waktu yang cukup lama serta didukung oleh lingkungan sekitar. Di sekolah bisa diaplikasikan selama 2 tahun dan didukung dengan lingkungan keluarga juga sebagai penguat, sehingga bisa menjadi bagian dari kehidupan siswa pendidikan SMK dan secara perlahan mampu membentuk karakter atau kepribadian.
Pembentukan budaya kerja memerlukan proses yang panjang, Dimulai dari karakter kerja individu yang baik yang menjadi kebiasaan dan akhirnya membentuk karakter kerja secara kolektif yang disebut budaya kerja
Nilai – nilai dan Budaya Kerja
Nilai dan budaya kerja merupakan bagian dari revolusi
mental untuk mewujudkan manusia yang berintregitas.
Mau bekerja keras dan
semangat bergotong – royong. Terdapat lima nilai – nilai dan budaya kerja yang ditetapkan sebagai acuan
para karyawan untuk dipahami
dan diamalkan dalam bekerja, bersikap dan berkontribusi dalam pengembangan industri. Nilai budaya kerja industri terdiri dari :
1.
Integritas
2.
Profesional
3.
Produktif
4.
Kompetitif
5. Inovatif
Manfaat Penerapan Budaya Kerja Industri di SMK
#SMKBISA #SMKHEBAT #VOKASIKUAT_MENGUATKAN
INDONESIA
“Sebaik-baik manusia diantaramu
adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain” (HR. Bukhori)
Cianjur, September 2020
Penulis
#UIS_Channel